KOBA, Lingkaranrakyat.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), Ustad H. Zuhri M. Syazali, Lc. MA., melakukan kunjungan ke Kantor Bupati Bangka Tengah, Kamis (27/7/2023)
Diterima langsung oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di ruangannya, anggota DPD RI asal Bangka Belitung tersebut langsung menanyakan beberapa hal termasuk polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.
Ia turut prihatin dengan nasib sejumlah siswa yang belum mendapatkan sekolah, sekaligus berdiskusi dengan Bupati Bangka Tengah terkait solusi dari polemik yang sedang terjadi.
“Saya pribadi merasa kasihan sama anak-anak kita yang sampai sekarang belum tau mau bersekolah di mana. Kita harus bersama-sama mengusahakan yang terbaik untuk mereka, karena menyediakan pendidikan yang layak bagi masyarakat, sudah tentu menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah daerah melalui dinas terkait harus segera berkoordinasi dengan pemprov agar masalah ini tidak menjadi berlarut-larut karena jelas dampaknya akan sangat dirasakan di masa mendatang.
“Mereka kan anak-anak kita, masa depan kita., masa depan daerah kita. Maka sudah sewajibnya kita mencarikan solusi terbaik bagi mereka dengan menyediakan pendidikan yang layak. Hal ini adalah bagian dari tanggung jawab yang dititipkan ke kita sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelasnya.
Sementara itu, Algafry Rahman juga menanggapi apa yang menjadi keresahan bersama terkait PPDB 2023 ini. Ia menerangkan bahwa pihaknya akan sangat mendukung untuk dibangunnya SMA negeri baru di Kota Koba dengan cara menyediakan lahan jika ke depannya dibangun SMA negeri baru.
“”Di Koba itu memang agak beda, karena tidak ada sekolah swasta. Kalau penambahan rombongan belajar (rombel), itu cuma solusi jangka pendek dan kewenangan itu ada di pemprov. Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung juga harus memetakan betul-betul agar jangan sampai ada anak-anak di Bangka Tengah yang tidak sekolah. Kalau diperlukan dibangun SMA baru, kami siap menyediakan lahannya, itu memang sudah tanggung jawab kami,” ungkap Algafry.
Polemik PPDB tahun 2023 Bangka Belitung memang belakangan ini menyita perhatian dari banyak pihak. Menurut data yang dirangkum oleh tim Lingkaranrakyat.com, di Bangka Tengah saja ada sedikitnya 36 siswa yang belum diterima dan mendapatkan sekolah.
Beberapa waktu lalu juga sempat ada aksi damai yang dilakukan oleh orang tua murid dan masyarakat di halaman kantor Disdik Babel, untuk menyuarakan aspirasi terkait polemik PPDB 2023 ini. (Lingkaranrakyat.com/RALF)