Lingkaranrakyat.com – Gantung – Sejumlah toko kelontong di Desa Batu Penyu, Kecamatan Gantung menjadi korban peredaran uang palsu pada Selasa, (7/6) Kemarin.
Pengedar membelanjakan uang palsunya dengan modus membeli rokok dan menanyakan rumah kontrakan. Uang palsu yang diedarkan dengan nominal 100 ribu dan telah ada 6 Toko kelontong yang menjadi korbannya dalam sehari.
Salah satunya di Toko milik Irul (45) warga RT 6 Desa Batu Penyu tersebut baru menyadari pelaku belanja dengan uang palsu setelah ada postingan dari Pemerintah Desa yang menghimbau warga untuk berhati-hati karena sebelumnya sudah ada kasus uang Palsu.
“Begitu di cek di laci ternyata ada uang palsu tersebut” Ungkap Irul. Maraknya peredaran uang palsu ini membuat Ketua Ikatan Pemuda Desa Indonesia (IPDA) Bangka Belitung Anugrah Agung Setiawan merasa geram dan minta polisi segera menangkap pelaku.
“Kesal juga warga kami di tipu, kami harap polisi segera menangkap pelakunya” Ungkap Anugrah.
Selain itu Anugrah juga meminta Telkom dan PLN untuk segera memasang jaringan wifi di Desa Batu Penyu Supaya masyarakat bisa memasang CCTV. “Kami mintalah kepada Telkom dan PLN pasang la jaringan wifi biar masyarakat bisa pake CCTV di warung dan rumahnya” Harap Anugrah yang juga Sekretaris DPC ABPEDNAS Belitung Timur.
Menurutnya CCTV menjadi penting untuk mengungkap pelaku kejahatan pengedaran uang palsu. Karena Toko yang menjadi sasaran rata-rata yang tidak memiliki CCTV.
Sementara itu Pemerintah Desa Batu Penyu meminta masyarakat mulai meningkatkan kewaspadaan supaya tidak menjadi korban peredaran uang palsu.
(APS)