Lingkaranrakyat.com | Jakarta, Komisi II DPR RI telah mengelar rapat kembali dalam membahas anggaran tambahan untuk pilkada 2020 yang akan datang salah satunya untuk pemenuhan protokol kesehatan covid-19.
Dalam keterangan yang diberikan Ahmad Rama Efrizal Pegiat Anti Money Politik berharap KPU dan Bawaslu harus membuat anggaran lebih untuk mensosialisasikan partisipasi pemilih melalui Online, salah satunya bekerja sama dengan wartawan. Rabu (13/8/20)
Dalam keadaan yang tidak menentu saat ini sangat tidak memungkinkan penyelenggara KPU dan Bawaslu bekerja sendirian dalam mensosialisasikan tahapan pemilu yang akan datang, akan banyak tahapan-tahapan yang biasa dilakukan harus dilakukan dengan cara yang tidak biasa,”ungkap Rama.
Kita harus mengedepankan kepentingan Demokrasi di atas kepentingan lainnya, sangat diperlukan penyerapan anggaran yang di keluarkan KPU dan BAWASLU dalam mensosialisasikan tahapan pemilu seraca daring, agar pemilu akan tetap berintegritas dan tercapai target pemilihnya salah satu cara adalah melibatkan teman-teman media yang sudah menjadi tugas mereka menyerap informasi dan memberikan informasi kepada masyarakat luas.
KPU dan BAWASLU harus menjadi pelopor bagaimana cara mensosialisasikan tahapan pemilu ini dengan cara yang berbeda agar para calon pasangan yang ikut dalam kontektasi pemilihan pemilukada 2020 nanti dapat menjadi contoh bagi pasangan calon yang ikut kontektasi nantinya. Jelas rama
Saya menyakini pemilu nanti akan berjalan baik jika semua element dapat dilibatkan dengan baik, KPU dan BAWASLU harus cermat dan transparan dalam mempublikasikan anggaran yang dikeluarkan untuk bekerja sama dengan media-media yang ada.
Ahmad Rama Sendiri dalam waktu dekat akan menyurati KPU dan BAWASLU pusat agar KPU dan BAWASLU ditingkat Provinsi dan Kabupaten Kota dapat membuat kebijakan yang tidak biasa agar pemilu 2020 dapat berjalan baik dan sukses, “Pungkas rama.