Lingkaranrakyat.com | Kurau Timur.
Pembukaan kawasan wisata hutan mangrove di Desa Kurau Timur selasa (04/08/2020) didukung oleh Penyuluh Kehutanan UPTD KPHP Sangai Sembulan Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diwakilkan oleh ibu Suryani selaku ketua KPHP dan bersama PEMDES Kurau Timur yang diwakilkan oleh Sekdes yakni Bapak Asnawi, HKM GEMPITA Kurau Timur yang dihadiri langsung oleh ketua HKM. Acara ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing lapangan Desa Kurau Timur yakni Bapak Arthur Muhammad Farhaby, S.Si., M.Si.
Adanya Wisata Kawasan Hutan Mangrove membuat Pemdes sekaligus masyarakat ingin memperbanyak lagi mangrove dengan tujuan untuk mempertebal kawasan tersebut dimana disampaikan oleh Pak Asnawi selaku Sekdes Desa Kurau Timur.
“Uji coba yang kami lakukan pada tahun 2017 sebelumnya dengan melakukan penanaman mangrove, tapi hal ini dilakukan dengan sepengetahuan kami saja serta dengan cara manual itu pun tidak berani keluar jauh dari pikiran kami hal itu saja dilakukan dengan tujuan penebalan mangrove saja”. Ungkap pak Asnawi selaku Sekdes Desa Kurau Timur.
Mangrove sendiri memiliki banyak manfaat dimana dapat menjadi obat, makanan, minuman dan masih banyak lagi, mangrove juga dapat menghasilkan garam yang terdapat di belakang permukaan daun.
“Zaman dahulu sebelum mengenal teknologi produksi garam di masa nenek moyang mereka mengambil garam di telapak belakang daun mangrove, dimana mangrove memiliki kelenjar yang dapat menumpuk garam di daunnya. Hal unik lainnya mangrove juga dapat menjadi obat, minuman, makanan, dan masih banyak lagi kegunaannya hal inilah yang menjadi penting untuk menjaga dan melestarikan mangrove agar hasil dan manfaatnya bisa berkelanjutan dan saya juga berharap bahwa kawasan mangrove ini memiliki Konsep wisata edupat bahari yakni tempat edukasi dan sekaligus kawasan pariwisata”. Ungkap pak Arthur selaku DPL KKN Desa Kurau Timur.
Dengan pengelolaan ekosistem mangrove tersebut yaitu untuk mendapatkan produksi secara terus-menerus dalam waktu yang relatif singkat demi mencapai suatu keadaan yang seimbang antara pertumbuhannya dengan hasil yang dipanen dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama pengelolaan hutan mangrove adalah mempertahankan produktivitas lahan hutan sehingga kelestarian hasil merupakan tujuan utama pengelolaan hutan mangrove jadi rencana kerja yang harus kita susun harus tetap dilaksanakan apapun kendalanya dan tetap semangat untuk kedepannya tidak hanya fokus dalam pengembangan ekowisata saja, tetapi lebih ke arah konsep nature dan culture supaya dua konsep itu nantinya akan menjadi kekuatan untuk menggerkan sektor ekonomi kreatif di Desa Kurau Timur.
Editor Erwin