LINGKARANRAKYAT – Perputaran dana yang terkait dengan aktivitas judi online di Indonesia mencapai angka fantastis, yakni Rp 691,8 triliun. Data ini ditegaskan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam laporannya yang dirilis pada Jumat (23/8/2024).
Laporan tersebut mencatat adanya peningkatan signifikan dalam perputaran uang terkait judi online sejak 2007 hingga Juli 2024. Pada tahun 2017, perputaran dana tercatat sebesar Rp 2 triliun. Angka ini terus melonjak setiap tahun, dengan peningkatan terbesar terjadi antara tahun 2020 hingga 2021, di mana perputaran dana meningkat dari Rp 15,7 triliun menjadi Rp 57,9 triliun, atau naik sebesar 267%.
“Angka perputaran uang pada 2017 sebesar Rp 2 triliun. Tahun 2020 menjadi Rp 15 triliun. Pada 2023, angka tersebut mencapai Rp 327 triliun. Jadi, memang dari angka-angka ini, kita harus seriusi, ada permasalahan besar,” ujar Deputi Bidang Strategi dan Kerja Sama PPATK, Tuti Wahyuningsih, dalam keterangan yang disampaikan melalui kanal YouTube FMB 9 pada Jumat (23/8/2024).
Peningkatan yang mencolok lainnya juga terlihat pada periode 2019-2020, di mana terjadi lonjakan perputaran dana sebesar 155%, dari Rp 15,7 triliun menjadi Rp 57,9 triliun. Namun, rekor perputaran dana tertinggi terjadi pada tahun 2023, dengan total mencapai Rp 327 triliun.
Selain perputaran dana, jumlah transaksi yang terkait dengan judi online juga mengalami peningkatan drastis. Selama tujuh tahun terakhir, tercatat sebanyak 442,7 juta transaksi terjadi dalam aktivitas judi online di Indonesia. Pada tahun 2017, jumlah transaksi baru mencapai 250 ribu. Namun, hanya dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2024, tercatat sebanyak 117,5 juta transaksi terjadi.
Puncak transaksi tertinggi terjadi pada tahun 2023, dengan jumlah mencapai 168,3 juta transaksi, meningkat dari 104,7 juta transaksi pada tahun sebelumnya. Lonjakan transaksi terbesar terjadi antara tahun 2020 dan 2021, dengan peningkatan sebesar 674% dari 5,6 juta transaksi pada 2020 menjadi 43,5 juta transaksi pada 2021.
“Per Juli 2024, perputaran uang sudah mencapai Rp 174 triliun dengan 117 juta transaksi,” jelas Tuti Wahyuningsih.
Data ini menunjukkan bahwa judi online di Indonesia telah menjadi fenomena yang semakin mengkhawatirkan. Dengan meningkatnya perputaran uang dan jumlah transaksi, diperlukan tindakan serius untuk menangani permasalahan ini guna mencegah dampak negatif yang lebih luas terhadap masyarakat. (***)
